Home » » Berhenti Merokok, Bukan hal yang mustahil [pengalaman pribadi]

Berhenti Merokok, Bukan hal yang mustahil [pengalaman pribadi]

Merokok mungkin menjadi suata budaya hidup anak muda jaman sekarang, sering kali ane membaca di socmed tentang kampanya berhenti merokok, bahkan di portal berita kesehatan begitu banyak artikel yang memuat bahayanya merokok. ane pun dijaman SMA dan awal awal kuliah menjadi salah satu perokok aktif yang bisa dikatakan menikmati indahnya merokok. untuk itu ketika membaca artikel dan ajakan para dokter kesehatan untuk berhenti merokok ane teringat pengalaman ane ketika berusaha untuk berhenti merokok dari awalnya niat hingga usaha, sedikit demi sedikit hingga ane berhenti total dari kebiasan merokok.

Ane terlahir dari keluarga yang semuanya bisa dikatakan perokok, dari kakek, bokap hingga saudara yang semua aktif merokok. bahkan 2 kaka ane sudah mengenal Rokok sejak mereka SMP, sering merokok sembunyi sembunyi dari bokap. sering pula ane di ancam ketika melihat mereka merokok dan mau melaporkan ke bokap. ane sendiri awalnya gak suka dengan rokok, teman bahkan saudara sebaya di waktu smp sering mengajak buat merokok namun tak sedikitpun ane tertarik untuk mencobanya. bokap sendiri pernah bertanya ke ane kalo ane gak merokok, beliau tau anaknya yang dua orang sudah hobi dan ketagihan merokok dan rupanya beliau memaklumi hal itu, mungkin karena beliau juga tau bagaimana nikmatnya merokok, satu syarat yang beliau katakan, jangan pernah merokok didepannya atau jangan sampai ia melihatnya, mungkin karena etika sopan santun, diakhir nasehat beliau mengatakan silahkan merokok ketika lulus SMA dan ketika sudah punya pekerjaan sendiri. ane pun hanya mengatakan tidak, dan memang ane belum pernah merasakan nikmatnya merokok

- Mengenal Rokok
mengenal rokok pertama kali saat menginjak sma kelas 2, diawali hobi menonton pertandingan sepak bola yang pada umumnya berlangsung waktu dinihari, sehinga bisa dibayangkan ngantuknya. ane ditawari teman untuk merokok, dengan rayuan merokok bisa menghilangkan kantuk ketika menonton bola, dan emang saat itu ane sedang ngantuk berat, ane pun mencoba sabatang rokok gudang garam filter atau orang mengenalnya garpit, kalu ditempat ane disebut gudang garam mini. dan itulah pertama kali ane merokok, nikmat dan memang menghilangkan kantuk seketika, esok harinya ditawari lagi teman dengan rokok yang sama, ane pun coba dan akhirnya menjadi kecanduan. sehari ane bisa menghabiskan sebungkus hingga dua bungkus rokok. 

jika berada dirumah dengan bokap, ane sering pergi kerumah teman atau gak mengunci diri didalam kamar untuk menghabiskan 1 atau 2 batang rokok setelah makan, hal ini berlanjut hingga kuliah, ngerjain tugas didepan komputer gak lengkap kalu gak merokok, atau nongkrong bareng teman gak lengkap dan gak asyek kalo gak merokok, dengan kebiasaan ini otomatis menguras uang jajan yang memang masih mengandalkan dari orang tua, nyokap memang sudah curiga kalo ane sering merokok, hal itu ia tanyakan ketika mendapati korek di celana ane yang mau ia cuci, ane pun hanya bisa ketawa kecil ketika nyokap tanya hal itu, ane hanya bilang ke nyokap untuk tidak mengatakan hal ini ke bokap, karena memang bokap sering dengan bangganya bercerita ke keluarga besarnya kalu ane anaknya yang gak suka merokok. nyokap pernah memberi nansehat ke ane untuk tidak sering merokok dan beliau mengingatkan ane kalo bokap dulu pernah masuk rumah sakit dan diagnosa penyakit paru paru karena kebiasaan merokok plus kebiasaan lainnya yang sering beliau lakukan sebagai penambang emas. ane pun tau hal itu, dan ane pun tau kalo bokap gak pernah mau berhenti merokok setelah keluar dari rumah sakit. 

- Niat berhenti merokok
ane mungkin merupakan anak dari ketiga bersaudara yang paling dekat dengan nyokap, mungkin karena ane anak bungsu, sehingga nyokap seperti sahabat yang tau apapun yang ane lakukan, setiap mau memberikan uang, nyokap sering mengatakan kurangi merokok, uangnya buat kuliah bukan buat beli rokok, dan setiap itu pula ane senyum kecil kepadanya. terkadang ane pun sering memiirkan nasehat nyokap, namun ane sering punya alibi bahwa merokok bukanlah hal yang berbahaya seperti narkoba, pria dewasa merokok adalah hal wajar dan itu sah sah saja, bahkan teman ane mengatakan waria saja merokok apalagi pria yang katanya jantan :D. entah kenapa lama kelamaan ane mau mendengarkan nasehat nyokap yang memang gak berhenti setiap memberikan uang selalu mengatakan untuk tidak dibelikan rokok, ditambah juga mungkin ane selalu dengar bokap sering membanggakan anaknya yang paling bungsu gak merokok seperti kakak kakanya. 

niat untuk mengurangi atau bahkan berhenti total merokok sudah ada, namun melakukan hal itu bukanlah perkara mudah, saat yang paling gak bisa ditahan ketika setelah makan dan mengabaikan tawaran teman. namum memang semua berawal dari niat dan kemauan hati. ane berhenti merokok gak sekaligus berhenti namun dilakukan tahap demi tahap, dari awalnya satu bungkus sehari dikurangi hingga setengah bungkus sehari. hal itu bisa ane lakukan jika jauh dari teman teman yang merokok atau ane punya aktifitas seharian, jika tidak ya tetap saja satu bungkus bahkan lebih dihabiskan dalam sehari. dengan kemuana tadi ane sering mencari aktifitas yang memang gak dizinkan merokok, kebetulan dikampus ane ada laboratorium komputer yang didalamnya memang dilarang merokok, jika gak ada aktifitas kuliah, lab komputer ini bisa digunakan oleh mahasiswa dengan izin dosen penaggung jawab. ane menghabiskan waktu seharian di lab komputer, internetan dan main game online. dengan begitu ane bisa mengurangi merokok. 

Setelah berhasil mengurangi merokok ane ingin memang berhenti total dari merokok, karena mungkin mulai sadar bahaya merokok dan uang jajan yang dikuras habis., alasan kedua memang menjadi pertimbangan pertama :D, seperti yang ane katakan diatas, mengendalikan diri untuk tidak merokok ketika setelah makan adalah hal yang paling sulit, mulanya ane memang berusaha untuk tidak merokok namun hal itu hanya bisa bertahan 10 menit, jika disaat saat tak punya aktifitas ane menggati rokok dengan permen relaxa atau fox, bahkan ane sediakan sekaleng fox dilemari jika tiba tiba hasrat untuk merokok kambuh.. permen relaxa dan fox adalah permen yang tidak pernah habis dikantung ane seharian, dan untuk menghindari merokok stelah makan, ane mengganti menu makanan dengan yang gak terasa pedasnya, karena nafsu merokok timbul ketika kita kepedasan setelah makan. hal ini cukup membatu ane, dan dengan begitu ane bisa mengurangi merokok yang biasanya 2 - 3 batang setelah makan hanya bisa 1 batang setelah makan, hal ini ane lakukan kurang lebih 3 bulan, dan dalam waktu itu ane bisah kendalikan jumlah rokok yang ane hisap dalam sehari, bisa 3 atau 2 batang bahkan pernah hanya sekali hisap dan rokonya ane buang, hari demi hari seperti itu sehingga tanpa sadar anepun lupa seharian ane tidak merokok. ane lupa kapan tepatnya atau berapa lama setelah itu ane berhenti total merokok namun yang pastinya hingga hari ini, ane udah gak suka dengan rokok.. :)))

berhenti merokok memang membutuhkan kesungguhan dan kekuatan hati, semua berawal dari kemauan dan niat yang sungguh sungguh, memang membutuhkan waktu yang relatif lama namun jika diawali dengan niat sunguh sungguh waktu yang lama itu takkan terasa. hingga hari ini ane gak suka lagi merokok padahal dulunya merupakan teman sejati ketika ane lagi sendiri. selamat mencoba kawan, jika anda masih egois ingatlah keluarga andapun akan mendapatkan dampaknya.. Berhenti Merokok, Bukan hal yang mustahil..



Penulis: Unknown Bandung, Indonesia

Artikel Berhenti Merokok, Bukan hal yang mustahil [pengalaman pribadi], diterbitkan oleh Unknown . Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda. Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran tentang Berhenti Merokok, Bukan hal yang mustahil [pengalaman pribadi] dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini. Semoga pula blog ini dapat memberi manfaat pada siapapun yang membacanya, minimal jadi bahan renungan kala tersentuh, atau sekedar penghibur bila dianggap lucu..

0 komentar:

Posting Komentar

"Silahkan isi komentar dengan tidak berisi spam.." Terima Kasih..

Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS