Ujian Nasional [disingkat UN] mungkin bagi beberapa generasi penerus bangsa ini ialah momok yang sangat menakutkan, dijaman ane dulu namanya masih UAN [Ujian Akhir Nasional] dan mata pelajaran yang bersifat nasional hanya 3 mata pelajaran yakni Bahasa indonesia, Bahasa inggris dan matematika, jumlah paket soalnya pun masih satu jadi soal yang dibagikan keseluruh siswa peserta UAN dengan mata pelajaran yang sama pasti soalnya juga akan sama persis, tidak seperti sekarang yang punya banyak paket dengan soal yang berbeda beda dalam satu mata pelajaran.
ada kenangan manis bagi ane saat mengikuti UAN dulu., ya gak bisa dibilang manis juga karena merupakan hal yang tak layak dicontoh hehehe. Ane sekolaah di Sekolah Menegah Kejuruan [SMK] yang mempunyai siswa peserta UAN hampir 500 orang dari berbagai jurusan, dan setiap jurusan dipimpin ketua jurusan yang bertanggung jawab penuh kepada siswa yang akan mengikuti uan baik dari administrasinya hingga pembelajaran diluar jam sekolah. diwaktu itupun sekolah tempat ane belajar belom tersentuh sekolah gratis yang akhir akhir ini sudah menjadi program pemerintah pusat dan daerah, sehingga salah satu syarat ikut UAN ialah bebas dari tunggakan SPP maupun imbal swadaya yang dibebani oleh sekolah ke setiap muridnya.
HARUS BAYAR..!!!
dihari sabtu hari terakhir sekolah sebelum UAN ialah pembagian kartu peserta ujian yang di tandatangani oleh kepsek dengan rekomendasi dari ketua jurusan dan wali kelas sebagai bukti bahwa siswa yang bersangkutan bebas dari tunggakan spp dan imbal swadaya, dan ane mungkin ialah satu satunya siswa yang mempunyai tunggakan 6 bulan hingga hari sabtu itu yang telah ditentukan sebagai hari terakhir batas pelunasan tunggakan. sebenarnya sebelum UAN ane pernah diperingatkan ketika mengikuti ujian praktek dan UAS tapi karena komunikasi yang baik dengan wali kelas ane bisa ikut UAS dengan masih mempunyai tunggakan :D, dihari yang sama ane pun diperingatkan untuk segera melunasi atau tidak dapat mengikuti UAN pada hari senin, dengan keahlian yang sama yakni komunikasi yang baik dan sedikit merubah raut wajah, ane pun diberikan waktu terakhir membayar SPP pada hari senin sebelum ujian dilaksnakan oleh wali kelas dan bendahara sekolah :D.
BERNIAT TAK IKUT UAN!!!
pulang sekolah hari itu ialah hari yang paling bahagia dan suram bagi ane, disatu sisi ane senang diberikan kesempatan untuk membayar hari senin disisi lain ane tau betul bahwa tak mungkin tuk dapat uang dalam waktu dua hari, satu rahasia yang ane tidak katakan ke wali kelas dan bendahara sekolah ialah uang yang harus dibayarkan untuk spp sekolah sebetulnya sudah ada dari orang tua sejak 6 bln lalu namun karena kenakalan remaja saat itu, uang yang harusnya untuk spp digunakan ketempat lain untuk pergaulan. -,-
terpikir untuk jujur ke orang tua tapi takut dan tak ingin juga menjadi beban bagi mereka karena ane tau betul keadaan oran tua ane waktu itu yang memang lagi pailit keuangannya. Rasa takut, merasa bersalah dan malu jika tidak lulus bercampur aduk, pinjam duit kesana kemari tapi tak dapat, hingga hari ini masih teringat betul apa yg terjadi dua hari seblum UAN itu.
malam senin dimana semua siswa belajar untuk UAN hari pertama, ane hanya duduk didepan kosan sambil megang gitar, sempat ditegur ibu kos dan teman teman kosan karena tidak belajar, dengan nada riang ane katakan, "ujian Bahasa indonesia tak perlu untuk belajar, dari SD juga sudah diajarkan :D" anak anak dan ibu kos pun ikut tertawa. malam itu pun terlintas untuk tidak mengikuti UAN dengan beralasan sakit dengan harapan semoga aja ada ujian susulan dan sebelum itu ane bisa membayar lunas tunggakan spp.
NASEHAT TEMAN..
Di senin pagi kosan begitu sunyi mungkin karena penghuni kosan rata rata anak kelas dua yang waktu itu libur karena uan, dikosan hanya ane sama teman jurusan gambar yang sudah kelas 3, diapun kaget minta ampun liat ane masih betah berteman dengan bantal disaat yang sama dia udah siap berangkat ke sekolah, ane pun dibangunin, dengan nada yang keras teman ane bilang itu sudah mau setengah delapan yang artinya ujian sebentar lagi dimulai, dengan menoleh sejenak anepun melanjutkan tidur, teman anepun tak putus asa membangunkan ane, dia hanya berkata apakah kamu tidak ingin lulus?? kalimat itu yang membuat ane bangun segera dan tiba tiba terdiam, dia melanjutkan nasehatnya "lebih baik kau terlambat dari pada tidak ikut sama sekali, mungkin akan ada kebijakan guru ataupun sekolah". dia memang tidak tau masalah yang ane hadapi tapi dari apa yang dia katakan membuat ane bangkit dari tempat tidur, pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan pergi kesekolah.
KEAJAIBAN ITU DATANG..
dijalan menuju sekolah yang berjarak kurang lebih 500 meter ane disamperin Bapak bapak yang naik motor, beliau bertanya apakah ane mau ikut Ujian, ane menjawab ia, diapun langsung menyuruh ane naik motornya. dijalan dia bertanya dengan nada emosi kenapa ane baru mau jalan padahal ujian sudah dimulai, dengan laju motornya ane di antar hingga depan gerbang dalam sekolah, ane hanya bisa diam sepanjang perjalanan dan lupa mengucapkan terima kasih kepada bapak itu.
orang kedua yang heran dan marah ialah wali kelas ane yang ternyata memang sudah menunggu ane di meja piket, tak ada kata yang diutarakan, ane langsung dipegang dan dibawa ke ruangan kepsek, kepsek pun hanya bisa geleng geleng kepala mendengan cerita dari wali kelas ane, ane sudah terlambat 20 menit dan pertanyaan yang tak pernah ane jawab ketika ditnya wali kelas pagi itu ditanya kepala sekolah "Uang spp sudah kau pakai atau memang belum dibayar orang tuamu". Diam dan menundukan kepala adalah hal yang ane lakukan saat itu, disaat bersamaan masuk keruangan salah satu Guru yang mengenal baik ane, beliau sudah tau apa yang terjadi karena memang sudah jadi pembicaraan dimeja piket dan ruang dewan guru, Fariyanto Husain, S.Kom namanya yang menjadi pahlawan ane pagi itu, dia berbicara dengan kepsek bahwasanya program [software] yang dipakai perpustakaan sekolah ialah program buatan ane, ane pun kaget, memang betul diwaktu ujian praktek ane membuat program perpustakaan dan ternyata program itu diambil oleh guru ane tadi, didesain sebagus mungkin dan diajukan untuk dipakai diperpustakaan sekolah.
program itupun sebenarnya mau dibeli oleh pihak sekolah sebagai imbalan kepada yang membuatnya, namun guru saya tadi menolak beliau hanya mengatakan yang membuatnya bukan beliau tapi siswa sekolah ini dan merupakan hasil dari ujian praktek siswa kelas 3. mendengar itu kepsek bertanya ke ane kalau memang benar ane yang membuat program itu, ane hanya menjawab bahwa ane memang membuat program perpustakaan untuk ujian praktek kemarin tapi tidak mengetahui kalau program itu digunakan di perpustakaan sekolah. dengan begitu kepsek menandatangani kartu ujian ane dengan pembayaran spp ane dibayar oleh sekolah yang diambil dari dana untuk pembelian software.
Keluar dari ruangan Kepsek ane langsung disuruh menuju kelas tempat ujian dan semua guru yang ane lewati hanya bisa menggelengkan kepala, saat itu ane begitu senang dan tak berhenti tertawa dalam hati namun ternyata ocehan belum juga selesai, sampai dikelas ane dimarahi pengawas ujian yang memang bukan guru dari sekolah ane, dua orang guru pengawas heran dan begitu marah ketika ane masuk kedalam kelas, mereka heran masih ada juga yang terlambat pada saat UAN padahal semua peserta sudah ada 30 menit sebelum ujian dilaksanakan. ane hanya mempunyai waktu kurang dari satu jam untuk mengerjakan soal, dengan percaya diri yang tinggi ane mengerjakan soal ditemani ocehan pengawas yang marah dan masih heran karena ane terlambat.
Selesai mengikuti ujian hari itu ane diberikan nasehat oleh pengawas, beliau sempat mengatakan tak ada jaminan ane bisa lulus jika besok masih terlambat, beliapun memastikan tak akan berhasil jika tak menghilangkan kebiasaan terlambat itu, tpi sebenarnya beliau tak tau alasan kenapa ane terlambat. dengan mengucapkan terimakasih ane mencium tangan pengawas itu yang diikuti denagn tawa teman teman, mereka mengatakan ane memang orang gila yang nyasar kesekolah :D
PELAJARAN HIDUP..
setelah kejadian itu keyakinan untuk lulus begitu besar, ane yakin akan lulus ujian disaat bersamaan teman teman ane was was menunggu pengumuman, rasa takut akan tidak lulus tak pernah ane rasakan, ane tak tau kenapa begitu yakin ane akan lulus mungkin karena melihat masalah2 sebelumnya yang memang selalu ada jalan keluarnya, ya memang karena kejadian itu membuat ane makin mantap untuk menunggu hasil UAN dan Alhamdulillah akhirnya disaat pengumuman ane dinyatakan lulus.
Begitu banyak hikmah dan pelajaran yang selalu ane dapat ketika mengingat kejadian itu, rencana tuhan memang begitu indah, ane diuji sebagai akibat dari melalaikan amanah orang tua, tapi Tuhan begitu sayang ke ane, teman kosan yang membangunkan ane dengan nasehatnya yang mungkin dia sendiri tak mengerti apa yang dikatakannya ke ane, dipertemukan dngan orang baik hati yang mengantar ane kesekolah sehingga bisa sampai cepat disekolah, dan menaruh Guru kesayangan ane disekolah padahal beliau punya jadwal mengawas disekolah lain dan baru dihari itu digantikan oleh temannya yang memang ingin jadi pengawas disekolah lain. ane percaya semua itu tak ada yang kebetulan, itu serangkaian kejadian yang sudah diatur oleh yang Maha Pencipta dan menjadikan pelajaran berharga bagi diri ane. Pengalaman Manis yang selalu teringat ketika orang berbicara Ujian Nasional SMA :D
![]() |
Foto kelulusan bersama teman teman |
budaya corat coret seragam memang asik ya mas
BalasHapushehehe.. sebenarnya gak patut ditiru sih mas tp udah jadi budaya dikalangan anak sma :D
Hapuswah ternyata mas ini hebat juga, bisa bikin aplikasi buat sekolah, mantap...
BalasHapusbanyak cerita indah yang mungkin tidak bisa terlupakan ya sob...
hehehe iya sob.. kebetulan aja :D
BalasHapus